Monday, May 14, 2018

Laporan Ikhtiologi Penggologan, Bentuk Tubuh dan Bagian Luar Tubuh Ikan Sarden (Sardinella sirm)


PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
            Ikan adalalah hewan bertulang belakang yang berenang dengan sirip, bernafas dengan insang, dan juga merupakan hewan berdarah dingin yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Ikan sarden (Sardinella sirm)merupakan jenis ikan pelagis kecil pemakan plankton. Ikan sarden sering ditemukan berenang dalam kelompok besar, dekat permukaan laut tidak jauh dari pantai (pesisir). Ikan-ikan ini dilengkapi dengan tapis insang (gill rakers, sisir insang) untuk menyaring makanannya. Panjang badannya dapat mencapai 23 cm, namun umumnya 17-18 cm. Warna badan biru kehijauan di bagian atas, sedangkan bagian bawah putih keperakan. Pada bagian atas penutup insang sampai pangkal ekor terdapat sebaris totol-totol hitam atau bulatan-bulatan kecil berwarna gelap. Siripnya berwarna abu-abu kekuning-kuningan, sedangkan warna sirip ekor kehitaman (Dwiponggo, 1982).
2. Tujan Praktikum
            Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui penggolongan bentuk tubuh dan bagian luar tubuh ikan sarden.
3. Manfaat Praktikum
Manfaat dari diadakannya praktikum ini adalah untuk membantu mahasiswa memahami penggolongan, bentuk tubuh dan bagian luar tubuh ikan sarden (Sardinella sirm).



TINJAUAN PUSTAKA

1. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Sarden
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Osteichthtyes
Ordo                : Clupoifor
Familli             : Clupeidae
Subfamilli        : Incertaes
Genus              : Sardinella
Spesies            : Sardinella sirm
            Badannya bulat panjang dengan bagian perut agak membulat dan sisik duri agak tumpul serta tidak menonjol. Warna badan biru kehijauan pada bagian punggung, putih keperakan pada bagian perut bawah. Siripnya berwarna abu-abu kekuning-kuningan. Warna sirip ekor kehitaman demikian juga pada ujung moncongnya. Panjang badan dapat mencapai 23cm dan umumnya antara 17-
18 cm.
2. Habitat
            Ikan sarden(Sardinella sirm) adalah ikan yang bermigrasi, penyebarannya luas dengan populasi yang menghuni banyak samudra. Ikan sarden (Sardinella sirm) ini termasuk ikan pelagis yang membentuk gerombolan sangat besar. Penyebarannya terutama di wilayah laut jawa. Makanan utamanya adalah fitiplankton dan zooplankton, tertama copepods

3. Penggolongan, Bentuk Tubuh, dan Bagian Luar Tubuh Ikan Sarden
            Ikan sarden memiliki bentuk mulut non protaktil dengan ukuran sedang, posisi garis mulutsatu garis lurus dengan sisi bawah bola mata, tubuh berbentuk torpedo, sirip punggung berbentuk sempurna dan terletak dipertengahandengan permulaan dasar di depan sirip perut, sirip dada, dibawah linea lateralis, sirip perut sub abdominal, sirip ekor berbentuk bulan sabit .



















METODOLOGI

1. Waktu dan Tempat
            Praktikum ikthiologi ini dilakukan pada hari Senin, tanggal 16 Oktober 2017 yang dimulai dari pukul 15.00-16.55 WIB. Praktikum ini di adakan di laboratorium Nutrisi, Fakultas Pertanian Universitas 
2. Alat dan Bahan
 Tabel 1. Daftar Alat dan Fungsinya
No.
Nama Alat
Fungsi
1
Pisau
Untuk memfillet tubuh ikan
2
Tisu gulung
Untuk membersihkan
3
Pensil
Untuk menggambar ikan
4
Nampan
Untuk meletakkan ikan yang akan diamati

 Tabel 2. Daftar Tabel
No.
Bahan
1
Ikan Sarden

3. Metode Praktikum
Paktikum ini menggunakan metode pengamatan yang berpedoman pada modul penuntun praktikum ikthiologi yang berhubungan dengan hasil pengamatan selama praktikum berlangsung.
Adapun objek yang amati adalah untuk mengetahui penggolongan, bentuk tubuh dan bagian luar tubuh ikan sarden.
4. Langkah Kerja
            Langkah kerja atau tahapan-tahapan dalam praktikum ikthiologi adalah sebagai berikut:
a)      Menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam praktikum.
b)      Mengambil ikan sarden(Sardinella sirm) dan meletakkannya di nampan dengan posisi kepala ikan sebelah kiri.
c)      Menggambar morfologi ikan pada modul yang telah disediakan.
d)     Mencatat hasil-hasil pengamatan dalam bentuk deskripsi maupun gambar.




















HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil
Gambar 1. Ikan sarden (Sardinella sirm)
           
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa :
a.       Ikan sarden memiliki bentuk mulut terminal.
b.      Ikan sarden memiliki ujuang kepala berbentuk tumpul.
c.       Ikan sarden tidak memiliki sungut
d.      Ikan sarden masuk dalam golongan dhirinous(memiliki dua pasang lubang hidung)
e.       Mata terletak disisi kanan kiri daerah kepala
f.       Memiliki tutup insang
g.      Gurat sisi di sepanjang tubuh ikan
h.      Sirip ikan sarden : memiliki 2 sirip punggung, sepasang sirip dada, sepasang sirip perut, sirip anus, sirip ekor dan tidak mempunyai sirip lemak.
i.        Memiliki finlet tertapi tidak jelas
j.        Tidak memiliki scute
k.      Tidak memiliki korselet
l.        Tidak memiliki duri mata pisau dan duri pelindung.
2. Pembahasan
            Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan bahwa ikan sarden termasuk ke dalam grup gnatostomata. Ikan ini memiliki rahang, memiliki tutup insang(operkulum), dirhinous, dan rangka tulang terdiri dari tulang sejati sehingga ikan ini termasuk ke dalam kelas osteichthyes. Ikan sarden(Sardinella sirm) memiliki tubuh bilateral simetris karena apabila ikan ini fillet akan menghasilkan dua belahan yang sama. Ikan ini memiliki bentuk tubuh torpedo/fusiform karena tinggi tubuhnya hampir sama dengan lebar dan kedua ujungnya.










KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
            Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ikan sarden adalah ikan yang tergolong dalam kelas osteichthyes dan mempunyai bentuk tubuh torpedo/fusiform.
2. Saran
            Dihahapkan kepada para praktikan agar lebih serius dan teliti lagi dalam mengamati bagian bagian tubuh ikan.

































LAMPIRAN

Gambar 2. Ikan sarden (Sardinella sirm)


Thursday, March 29, 2018

Laporan Praktikum Ikhtiologi Linea Lateralis dan Perhitungan Sisik Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
            Ikhtiologi adalah ilmu yang khusus mempelajari tentang ikan dan segala aspek kehidupan ikan yang meliputi taksonomi, biologi (morflogi, anatomi, genetika, reproduksi, dll).
Ikan adalah hewan vertebrata (bertulang belakang) yang bernafas dengan insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poikiloterm), dan hidup di air baik di air tawar maupun air laut.
Linea lateralis pada ikan adalah suatu garis pada tubuh ikan yang dibentuk oleh pori, jadi Linea lateralis ini dapat ditemukan pada ikan yang bersisik maupun tidak bersisik. Bentuk Linea lateralis umumnya bervariasi demikian juga dengan jumlah sisik yang membentuk linea leteralis.
Morfometrik merupakan suatu analisis atau pengamatan terhadap morfologi ikan. Bentuk tubuh digunakan untuk mengetahui cara hidup dan adaptasi ikan terhadap lingkungannya.
2. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui Linea lateralis, perhitungan sisik dan morfometrik pada ikan nila (Oreochromis niloticus) serta mengetahui klasifikasi dan habitat ikan nila (Oreochromis niloticus).
3. Manfaat Praktikum
Manfaat dari diadakannya praktikum ini adalah untuk menambah wawasan serta pemahaman tentang sirip dan jari-jari sirp pada ikan.



TINJAUAN PUSTAKA
1. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Nila(Oreochromis niloticus)
Gambar 1. Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Class                : Osteichthyes
Sub Class        : Acanthoptherigii
Ordo                : Percomorphi
Sub Order       : Percoidea
Family             : Cichlidae
Genus              : Oreochromis
Species            : Oreochromis niloticus
Secara umum, bentuk tubuh nila memanjang dan ramping, dengan sisik berukuran besar. Bentuk matanya besar dan menonjol dengan tepi berwarna putih. Gurat sisi (linea lateralis) terputus di bagian tengah tubuh, kemudian berlanjut lagi, tetapi letaknya lebih ke bawah dibandingkan dengan letak garis yang memanjang di atas sirip dada. jumlah sisik pada gurat sisi 34 buah. Sirip punggung, sirip perut, dan sirip duburnya memiliki jari-jari D.XVII.13; V.15; P.15; A.III.10; dan C.18. Sirip punggung dan sirip dada berwarna hitam. Pinggir sirip punggung berwarna abu-abu atau hitam.
Nila memiliki lima sirip, yaitu satu sirip punggung (dorsal fin), sepasang sirip dada (pectoral fin), sepasang sirip perut (venteral fin), sepasang sirip anal (anal fin), dan satu sirip ekor (caudal fin). Sirip punggungnya memanjang dari bagian atas tutup ingsang sampai bagian atas sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil dan sirip anus yang hanya satu 7 buah berbentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk bulat.
2. Habitat Ikan Nila(Oreochromis niloticus)
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang termasuk dalam famili Cichlidae dan merupakan ikan asal Afrika (Boyd, 2004). Ikan ini merupakan jenis ikan yang di introduksi dari luar negeri, ikan tersebut berasal dari Afrika bagian Timur di sungai Nil, danau Tangayika, dan Kenya lalu dibawa ke Eropa, Amerika, Negara Timur Tengah dan Asia. Di Indonesia benih ikan nila secara resmi didatangkan dari Taiwan oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Ikan ini merupakan spesies ikan yang berukuran besar antara 200 - 400 gram, sifat omnivora sehingga bisa mengkonsumsi makanan berupa hewan dan tumbuhan (Amri dan Khairuman, 2003).
Nila dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada lingkungan perairan dengan kadar Dissolved Oxygen (DO) antara 2,0 - 2,5 mg/l. Secara umum nilai pH air pada budidaya ikan nila antara 5 sampai 10 tetapi nilai pH optimum adalah berkisar 6 - 9. Ikan nila umumnya hidup di perairan tawar, seperti sungai, danau, waduk, rawa, sawah dan saluran irigasi, memiliki toleransi terhadap salinitas sehingga ikan nila dapat hidup dan berkembang biak di perairan payau dengan salinitas 20 - 25‰ (Setyo, 2006).




METODOLOGI
1. Waktu dan Tempat
            Praktikum ikthiologi ini dilakukan pada hari Senin, tanggal 6 Nopember 2017 yang dimulai dari pukul 15.00-16.55 WIB. Praktikum ini di adakan di laboratorium _______, Fakultas ________ Universitas _______.
2. Alat dan Bahan
 Tabel 1. Daftar Alat dan Fungsinya
No.
Nama Alat
Fungsi
1
Pisau
Untuk memfillet tubuh ikan
2
Tisu gulung
Untuk membersihkan
3
Pensil
Untuk menggambar ikan
4
Nampan
Untuk meletakkan ikan yang akan diamati
5
Serbet
Membersihkan sisa kotoran yang menempel pada tangan dan nampan
6
Kamera
Memotret hasil praktikum

   Tabel 2. Daftar Tabel
No.
Bahan
Fungsi
1
Ikan Nila
Sebagai bahan pengamatan

3. Metode Praktikum
Paktikum ini menggunakan metode pengamatan yang berpedoman pada modul penuntun praktikum ikthiologi yang berhubungan dengan hasil pengamatan selama praktikum berlangsung.
Adapun objek yang amati adalah untuk mengetahui bentuk mulut dan sungut pada ikan nila (Oreochromis niloticus).




4. Langkah Kerja
            Langkah kerja atau tahapan-tahapan dalam praktikum ikthiologi adalah sebagai berikut:
a)      Menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam praktikum.
b)      Kemudian asisten menjelaskan langkah-langkah mengamati sampel.
c)      Mengambil ikan nila (Oreochromis niloticus) dan meletakkannya di nampan dengan posisi kepala ikan sebelah kiri.
d)     Menggambar ikan secara utuh pada modul yang telah disediakan.
e)      Mencatat hasil-hasil pengamatan dalam bentuk deskripsi maupun gambar.















HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Gambar 2. Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
A.    Linea lateralis pada ikan nila
a.)    Susunan linea lateralis yaitu lengkap, tetapi tidak sempurna.
b.)    Bentuk merupakan garis yang melengkung.
c.)    Jumlah baris ada 2 baris
B.     Perhitungan jumlah sisik pada ikan nila
a.)    Jumlah sisik di depan sirip punggung ada 6
b.)    Jumlah sisik pipih ada 2
c.)    Jumlah sisik disekeliling badan 28*2=56
d.)   Jumlah sisik batang ekor 8*2=16
e.)    Jumlah sisik pada garis rusuk ada 31
f.)     Jumlah sisik di atas dan di bawah garis rusuk
Jumlah sisik di atas garis rusuk ada 17
Jumlah sisik di bawah garis rusuk ada 12
C.     Ukuran –ukuran morfometrik pada ikan nila
a.)    Panjang baku (SL)                                    : 12 cm
b.)    Panjang total (TL)                                     : 15 cm
c.)    Panjang kepala                                          : 3,5 cm
d.)   Tinggi badan                                             : 6,4 cm
e.)    Lebar mata (ED)                                       : 1,1 cm
f.)     Panjang jari-jari kers punggung(DL)         : 3,2 cm
g.)    Panjang sirip dada(PoL)                           : 5 cm
h.)    Panjang jari-jari sirip keras dubur(AL)      : 3,2 cm
i.)      Panjang sirip perut(VL)                            : 3,8 cm
j.)      Lebar inter orbital(OrW)                           : 2 cm
k.)    Panjang ruang inter orbital(LorL)             : 2,8 cm
l.)      Panjang kuduk(NoL)                                :0,9 cm
m.)  Panjang hidung(SnL)                                : 1,3 cm
2. Pembahasan
         Ikan nila memiliki susunan linea lateralis yan lengkap, tetapi tidak sempurna dengan bentuk garis yang melengkung ke atas dan jumlah baris ada dua.
Jumlah sisik yang dimiliki pada ikan nila(Oreochromis niloticus) yang berada di depan sirip punggung ada 6, jumlah sisik pipih ada 2, jumlah sisik disekeliling badan ada 28*2=56, jumlah sisik batang ekor ada 8*2=16, jumlah sisik pada garis rusuk ada 31, jumlah sisik di atas garis rusuk ada 17 dan di bawah garis rusuk ada 12.
           

            Ikan nila (Oreochromis niloticus) memiliki panjang baku (SL) =  12 cm, panjang total (TL) = 15 cm, panjang kepala = 3,5 cm, tinggi badan = 6,4 cm, lebar mata (ED) = 1,1 cm, panjang jari-jari kers punggung(DL) = 3,2 cm, panjang sirip dada(PoL) = 5 cm, panjang jari-jari sirip keras dubur(AL) = 3,2 cm, panjang sirip perut(VL) = 3,8 cm, lebar inter orbital(OrW) = 2 cm, panjang ruang inter orbital(LorL) = 2,8 cm, panjang kuduk(NoL) = 0,9 cm, panjang hidung(SnL)  = 1,3 cm











KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan

2. Saran
            Dihahapkan kepada para praktikan agar lebih serius dan teliti lagi dalam mengamati lenea lateraris, perhitungan sisik dan morfometrik ikan nila (Oreochromis niloticus) yang terdapat pada ikan agar dapat mengetahuinya dengan jelas.

















DAFTAR PUSTAKA
Heti. 2013. Penambahan Senyawa Taurun Pada Pakan Alami Bagi Pertumbuhan Juvenile Ikan Nila(Oreochromis niloticus). Skripsi. Lampung: Universitas Lampung.
Nila.(https://id.wikipedia.org/wiki/Nila).diakses tanggal 8 Nopenber 2017.




Laporan Ikhtiologi Penggologan, Bentuk Tubuh dan Bagian Luar Tubuh Ikan Sarden (Sardinella sirm)

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang             Ikan adalalah hewan bertulang belakang yang berenang dengan sirip, bernafas dengan insan...