PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Mulut dan sungut pada ikan terletak dibagian
anterior kepala dengan bentuk, ukuran, dan posisi yang saling bervariasi sesuai
dengan kebiasaan hidup dan lingkungan dimana ikan-ikan itu berada. Hal itu
menyebabkan bentuk dan ukuran mulut ikan omnivor maupun karnivor berbeda.
Bahkan bentuk dan ukuran mulut ikan yang hidup di daerah pelagis dengan bentuk
dan ukuran mulut ikan yang hidup di dasar maupun didaerah batu karang juga
berbeda.
Bandeng merupakan salah
satu komoditas penting perikanan Indonesia. Permintaan pasar menunjukkan
peningkatan terhadap ikan ini setiap tahunnya. Peningkatan permintaan tersebut
diiringi dengan peningkatan produksi ikan bandeng yang pada tahun 2007 hanya
269.530 ton kemudian meningkat pada tahun 2010 menjadi 483.948 ton dan target
pemerintah tahun ini untuk produksi bandeng diperkirakan mencapai 500.000 ton.
Indonesia juga merupakan pengekspor nener bandeng untuk negara-negara Asia
terutama Filipina yang mengimpor 400 juta ton nener (anakan bandeng) per tahun
dari Indonesia (Ditjen Perikanan Budidaya 2007; KKP 2010; KKP 2011).
Ikan
bandeng (Chanos chanos) adalah ikan
asli air laut yang dikenal sebagai petualang ulung walaupun dapat hidup di
tambak air payau. Ika ini dapat berenang mulai dari perairan laut yang
salinitasnya tinggi, 35ppt atau lebih (ini adalah habitat aslinya), kemudian
dapat masuk mendekat ke muara muara sungai (saliitas 15-20 per mil) dan dapat
masuk ke sungai dan danau yang airnya tawar (Zainudhin,2016).
2.
Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bentuk
mulut dan sungut pada ikan bandeng (Chanos
chanos) serta mengetahui klasifikasi dan habitat ikan bandeng (Chanos chanos).
3.
Manfaat Praktikum
Manfaat dari diadakannya praktikum ini adalah
untuk membantu mahasiswa mengetahui bentuk mulut pada ikan bandeng (Chanos chanos) serta mengetahui klasifikasi ikan bandeng (Chanos
chanos).
TINJAUAN PUSTAKA
1. Klasifikasi dan
Morfologi Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Malacopterygii
Famili : Chanidae
Genus : Chanos
Spesies : Chanos chanos
Ikan
bandeng mempunyai ciri-ciri morfologi badan memanjang, agak pipih, tanpa skut
pada bagian perutnya, mata diseliputi lendir mempunyai sisik besar pada sirip
dada dan sirip perut, sirip ekor panjang dan bercagak, sisik kecil dengan tipe cycloid,
tidak bergigi, sirip dubur jauh di belakang sirip punggung(Irawati,2011).
2. Habitat Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Habitat asli ikan bandeng
adalah di laut, kemudian dikembangkan hingga dapat dipelihara pada air payau. Ikan
bandeng ditemukan hidup di Samudra Hindia serta Samudra Pasifik, hidup secara bergerombol
dan banyak ditemukan di perairan sekitar pulau-pulau dengan dasar karang. Ikan
bandeng pada masa muda hidup di laut selama 2 – 3 minggu, kemudian berpindah ke
rawa-rawa bakau, daerah payau. Setelah dewasa, bandeng kembali ke laut untuk
berkembang biak (WWF Indonesia, 2014).
Ikan bandeng (Chanos chanos) juga
ditemukan di pantai-pantai sekitar Laut Merah, pantai timur Afrika termasuk
Zanzibar dan Madagaskar, Teluk Aden, pantai barat daya, selatan dan barat
India, pantai Ceylon, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Taiwan, perairan antara
Filipina dan Indonesia, pantai-pantai di Australia, New Zealand, New Guinea,
Fiji, Samoa, the Society, Gilbert, Lau dan Pulau Tuamoto, kepulauan Hawai,
pantai barat USA (selatan San Francisco), teluk California dan pantai Meksiko.
Berdasarkan informasi ini, sebaran geografis spesies ini adalah dari 40º
BT-100º BB dan 30º-40º LU sampai 30º-40º LS (Irawati, 2011).
METODOLOGI
1. Waktu dan Tempat
Praktikum ikthiologi ini dilakukan pada hari
Senin, tanggal 23 Oktober 2017 yang dimulai dari pukul 15.00-16.55 WIB.
2. Alat dan Bahan
Tabel 1. Daftar Alat dan Fungsinya
No.
|
Nama Alat
|
Fungsi
|
1
|
Pisau
|
Untuk memfillet
tubuh ikan
|
2
|
Tisu gulung
|
Untuk
membersihkan
|
3
|
Pensil
|
Untuk menggambar
ikan
|
4
|
Nampan
|
Untuk meletakkan
ikan yang akan diamati
|
5
|
Serbet
|
Membersihkan
sisa kotoran yang menempel pada tangan dan nampan
|
6
|
Kamera
|
Memotret hasil
praktikum
|
Tabel 2. Daftar
Tabel
No.
|
Bahan
|
Fungsi
|
1
|
Ikan Bandeng
|
Sebagai bahan pengamatan
|
3. Metode Praktikum
Paktikum ini menggunakan metode pengamatan
yang berpedoman pada modul penuntun praktikum ikthiologi yang berhubungan
dengan hasil pengamatan selama praktikum berlangsung.
Adapun objek yang amati adalah untuk
mengetahui bentuk mulut dan sungut pada ikan bandeng (Chanos chanos).
4. Langkah Kerja
Langkah kerja atau tahapan-tahapan dalam
praktikum ikthiologi adalah sebagai berikut:
a)
Menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam
praktikum.
b)
Mengambil ikan bandeng(Chanos chanos) dan meletakkannya di nampan dengan posisi kepala
ikan sebelah kiri.
c)
Menggambar morfologi ikan pada modul yang telah disediakan.
d)
Mencatat hasil-hasil pengamatan dalam bentuk deskripsi
maupun gambar.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Gambar 2. Ikan Bandeng (Chanos chanos)
a. Mulut ikan bandeng berbentuk protakti.
b. Mulut ikan bandeng berukuran sedang.
c. Posisi mulut satu garis lurus dengan sisi bawah bola
mata.
d. Ikan bandeng memiliki bibir yang tebal.
e. Keadaan kulit atas ditutupi kulit lipatan hidung.
f. Bibir atas bersambung dengan bibir bawah.
g. Bentuk bibir atas tidak bergerigih.
h. Ikan bandeng memiliki mmoncong yang tumpul.
i.
Ikan bandeng
tidak memiliki sungut.
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan
bahwa ikan bandeng memiliki bentuk mulut yang protaktil dengan ukuran mulut
berukuran sedang karena ukuran celah mulut ikan lebih besar dari mulut ikan
yang berukuran sempit dan posisi mulut satu garis lurus dengan sisi bawah bola
mata. Ikan bandeng memiliki bibir yang tebal dengan keadaan bibir atas ditutupi
kulit lipatan hidung, bibir atasnya bersambung dengan bibir bawah dan bentuk
ibir atas tidak bergerigi. Ikan bandeng memiliki moncong (rostrum) yang tumpul.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa ikan bandeng memiliki bentuk mulut yang protaktil dengan
ukuran mulut berukuran sedang dan posisi mulut satu garis lurus dengan sisi
bawah bola mat. Ikan bandeng memiliki bibir yang tebal dengan keadaan bibir
atas ditutupi kulit lipatan hidung, bibir atasnya bersambung dengan bibir bawah
dan bentuk ibir atas tidak bergerigi. Ikan bandeng memiliki moncong (rostrum)
yang tumpul.
2. Saran
Dihahapkan
kepada para praktikan agar lebih serius dan teliti lagi dalam mengamati bentuk
mulut dan sungut yang terdapat pda ikan agar dapat mengetahuinya dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Bandeng.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Bandeng).diakses tanggal 26 oktober 2017.
Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya. 2007. Kebijakan dan Program Prioritas Tahun
2008. Makalah disampaikan dalam Rakornas DKP. Website.
http://bp.litbang.deptan.go.id [20 Desember 2010]
Irawati. 2011. Analisis Kemunduran Mutu Daging Dan Mata Ikan
Bandeng (Chanos chanos) Melalui Pengamatan Histologis. Skripsi. Bogor.
Institut Pertanian Bogor.
Tim Perikanan WWFIndonesia. 2014. Budidaya Ikan Bandeng (Chanos chanos).
Jakarta Selatan: WWF Indonesia Prov. DKI Jakarta.
LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment