Thursday, February 15, 2018

Laporan Praktikum Ikhtiologi Mulut dan Sungut Ikan Bandeng (Chanos chanos)


PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
            Mulut dan sungut pada ikan terletak dibagian anterior kepala dengan bentuk, ukuran, dan posisi yang saling bervariasi sesuai dengan kebiasaan hidup dan lingkungan dimana ikan-ikan itu berada. Hal itu menyebabkan bentuk dan ukuran mulut ikan omnivor maupun karnivor berbeda. Bahkan bentuk dan ukuran mulut ikan yang hidup di daerah pelagis dengan bentuk dan ukuran mulut ikan yang hidup di dasar maupun didaerah batu karang juga berbeda.         
Bandeng merupakan salah satu komoditas penting perikanan Indonesia. Permintaan pasar menunjukkan peningkatan terhadap ikan ini setiap tahunnya. Peningkatan permintaan tersebut diiringi dengan peningkatan produksi ikan bandeng yang pada tahun 2007 hanya 269.530 ton kemudian meningkat pada tahun 2010 menjadi 483.948 ton dan target pemerintah tahun ini untuk produksi bandeng diperkirakan mencapai 500.000 ton. Indonesia juga merupakan pengekspor nener bandeng untuk negara-negara Asia terutama Filipina yang mengimpor 400 juta ton nener (anakan bandeng) per tahun dari Indonesia (Ditjen Perikanan Budidaya 2007; KKP 2010; KKP 2011).
Ikan bandeng (Chanos chanos) adalah ikan asli air laut yang dikenal sebagai petualang ulung walaupun dapat hidup di tambak air payau. Ika ini dapat berenang mulai dari perairan laut yang salinitasnya tinggi, 35ppt atau lebih (ini adalah habitat aslinya), kemudian dapat masuk mendekat ke muara muara sungai (saliitas 15-20 per mil) dan dapat masuk ke sungai dan danau yang airnya tawar (Zainudhin,2016).
2. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bentuk mulut dan sungut pada ikan bandeng (Chanos chanos) serta mengetahui klasifikasi dan habitat ikan bandeng (Chanos chanos).
3. Manfaat Praktikum
Manfaat dari diadakannya praktikum ini adalah untuk membantu mahasiswa mengetahui bentuk mulut pada ikan bandeng (Chanos chanos) serta mengetahui klasifikasi ikan bandeng (Chanos chanos).








TINJAUAN PUSTAKA
1. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Bandeng (Chanos chanos)

     Gambar 1. Ikan bandeng (Chanos chanos)

Filum               : Chordata
Kelas               : Pisces
Ordo                : Malacopterygii
Famili              : Chanidae
Genus              : Chanos
Spesies            : Chanos chanos
 Ikan bandeng mempunyai ciri-ciri morfologi badan memanjang, agak pipih, tanpa skut pada bagian perutnya, mata diseliputi lendir mempunyai sisik besar pada sirip dada dan sirip perut, sirip ekor panjang dan bercagak, sisik kecil dengan tipe cycloid, tidak bergigi, sirip dubur jauh di belakang sirip punggung(Irawati,2011).
2. Habitat Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Habitat asli ikan bandeng adalah di laut, kemudian dikembangkan hingga dapat dipelihara pada air payau. Ikan bandeng ditemukan hidup di Samudra Hindia serta Samudra Pasifik, hidup secara bergerombol dan banyak ditemukan di perairan sekitar pulau-pulau dengan dasar karang. Ikan bandeng pada masa muda hidup di laut selama 2 – 3 minggu, kemudian berpindah ke rawa-rawa bakau, daerah payau. Setelah dewasa, bandeng kembali ke laut untuk berkembang biak (WWF Indonesia, 2014).
Ikan bandeng (Chanos chanos) juga ditemukan di pantai-pantai sekitar Laut Merah, pantai timur Afrika termasuk Zanzibar dan Madagaskar, Teluk Aden, pantai barat daya, selatan dan barat India, pantai Ceylon, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Taiwan, perairan antara Filipina dan Indonesia, pantai-pantai di Australia, New Zealand, New Guinea, Fiji, Samoa, the Society, Gilbert, Lau dan Pulau Tuamoto, kepulauan Hawai, pantai barat USA (selatan San Francisco), teluk California dan pantai Meksiko. Berdasarkan informasi ini, sebaran geografis spesies ini adalah dari 40º BT-100º BB dan 30º-40º LU sampai 30º-40º LS (Irawati, 2011).








METODOLOGI
1. Waktu dan Tempat
            Praktikum ikthiologi ini dilakukan pada hari Senin, tanggal 23 Oktober 2017 yang dimulai dari pukul 15.00-16.55 WIB. 
2. Alat dan Bahan
 Tabel 1. Daftar Alat dan Fungsinya
No.
Nama Alat
Fungsi
1
Pisau
Untuk memfillet tubuh ikan
2
Tisu gulung
Untuk membersihkan
3
Pensil
Untuk menggambar ikan
4
Nampan
Untuk meletakkan ikan yang akan diamati
5
Serbet
Membersihkan sisa kotoran yang menempel pada tangan dan nampan
6
Kamera
Memotret hasil praktikum

   Tabel 2. Daftar Tabel
No.
Bahan
Fungsi
1
Ikan Bandeng
Sebagai bahan pengamatan

3. Metode Praktikum
Paktikum ini menggunakan metode pengamatan yang berpedoman pada modul penuntun praktikum ikthiologi yang berhubungan dengan hasil pengamatan selama praktikum berlangsung.
Adapun objek yang amati adalah untuk mengetahui bentuk mulut dan sungut pada ikan bandeng (Chanos chanos).




4. Langkah Kerja
            Langkah kerja atau tahapan-tahapan dalam praktikum ikthiologi adalah sebagai berikut:
a)      Menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam praktikum.
b)      Mengambil ikan bandeng(Chanos chanos) dan meletakkannya di nampan dengan posisi kepala ikan sebelah kiri.
c)      Menggambar morfologi ikan pada modul yang telah disediakan.
d)     Mencatat hasil-hasil pengamatan dalam bentuk deskripsi maupun gambar.















HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil

Gambar 2. Ikan Bandeng (Chanos chanos)
a.       Mulut ikan bandeng berbentuk protakti.
b.      Mulut ikan bandeng berukuran sedang.
c.       Posisi mulut satu garis lurus dengan sisi bawah bola mata.
d.      Ikan bandeng memiliki bibir yang tebal.
e.       Keadaan kulit atas ditutupi kulit lipatan hidung.
f.       Bibir atas bersambung dengan bibir bawah.
g.      Bentuk bibir atas tidak bergerigih.
h.      Ikan bandeng memiliki mmoncong yang tumpul.
i.        Ikan bandeng tidak memiliki sungut.

2. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan bahwa ikan bandeng memiliki bentuk mulut yang protaktil dengan ukuran mulut berukuran sedang karena ukuran celah mulut ikan lebih besar dari mulut ikan yang berukuran sempit dan posisi mulut satu garis lurus dengan sisi bawah bola mata. Ikan bandeng memiliki bibir yang tebal dengan keadaan bibir atas ditutupi kulit lipatan hidung, bibir atasnya bersambung dengan bibir bawah dan bentuk ibir atas tidak bergerigi. Ikan bandeng memiliki moncong (rostrum) yang tumpul.






KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ikan bandeng memiliki bentuk mulut yang protaktil dengan ukuran mulut berukuran sedang dan posisi mulut satu garis lurus dengan sisi bawah bola mat. Ikan bandeng memiliki bibir yang tebal dengan keadaan bibir atas ditutupi kulit lipatan hidung, bibir atasnya bersambung dengan bibir bawah dan bentuk ibir atas tidak bergerigi. Ikan bandeng memiliki moncong (rostrum) yang tumpul.
2. Saran
            Dihahapkan kepada para praktikan agar lebih serius dan teliti lagi dalam mengamati bentuk mulut dan sungut yang terdapat pda ikan agar dapat mengetahuinya dengan jelas.














DAFTAR PUSTAKA
Bandeng. (https://id.wikipedia.org/wiki/Bandeng).diakses tanggal 26 oktober 2017.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. 2007. Kebijakan dan Program Prioritas Tahun 2008. Makalah disampaikan dalam Rakornas DKP. Website. http://bp.litbang.deptan.go.id [20 Desember 2010]

Irawati. 2011. Analisis Kemunduran Mutu Daging Dan Mata Ikan Bandeng (Chanos chanos) Melalui Pengamatan Histologis. Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Tim Perikanan WWFIndonesia. 2014. Budidaya Ikan Bandeng (Chanos chanos). Jakarta Selatan: WWF Indonesia Prov. DKI Jakarta.

Zainudhin,Zenzen. 2016. “Bandeng”. (www.agrotani.com/bandeng/).diakses tanggal 26 Oktober 2017.


LAMPIRAN

No comments:

Post a Comment

Laporan Ikhtiologi Penggologan, Bentuk Tubuh dan Bagian Luar Tubuh Ikan Sarden (Sardinella sirm)

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang             Ikan adalalah hewan bertulang belakang yang berenang dengan sirip, bernafas dengan insan...