PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Ikhtiologi adalah ilmu yang khusus mempelajari
tentang ikan dan segala aspek kehidupan ikan yang meliputi taksonomi, biologi
(morflogi, anatomi, genetika, reproduksi, dll).
Ikan adalah hewan
vertebrata (bertulang belakang) yang bernafas dengan insang, bergerak dengan
sirip, hewan berdarah dingin (poikiloterm), dan hidup di air baik di air tawar
maupun air laut.
Linea lateralis
pada ikan adalah suatu garis pada tubuh ikan yang dibentuk oleh pori, jadi Linea lateralis ini dapat ditemukan pada
ikan yang bersisik maupun tidak bersisik. Bentuk Linea lateralis umumnya bervariasi demikian juga dengan jumlah
sisik yang membentuk linea leteralis.
Morfometrik merupakan
suatu analisis atau pengamatan terhadap morfologi ikan. Bentuk tubuh digunakan
untuk mengetahui cara hidup dan adaptasi ikan terhadap lingkungannya.
2.
Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui Linea lateralis, perhitungan sisik dan
morfometrik pada ikan nila (Oreochromis
niloticus) serta mengetahui klasifikasi dan habitat ikan nila (Oreochromis niloticus).
3.
Manfaat Praktikum
Manfaat dari diadakannya praktikum ini adalah
untuk menambah wawasan serta pemahaman tentang sirip dan jari-jari sirp pada
ikan.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Klasifikasi dan
Morfologi Ikan Nila(Oreochromis niloticus)

Gambar 1. Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Sub Class : Acanthoptherigii
Ordo : Percomorphi
Sub Order : Percoidea
Family : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Species :
Oreochromis niloticus
Secara
umum, bentuk tubuh nila memanjang dan ramping, dengan sisik berukuran besar.
Bentuk matanya besar dan menonjol dengan tepi berwarna putih. Gurat sisi (linea
lateralis) terputus di bagian tengah tubuh, kemudian berlanjut lagi, tetapi
letaknya lebih ke bawah dibandingkan dengan letak garis yang memanjang di atas
sirip dada. jumlah sisik pada gurat sisi 34 buah. Sirip punggung, sirip perut,
dan sirip duburnya memiliki jari-jari D.XVII.13; V.15; P.15; A.III.10; dan
C.18. Sirip punggung dan sirip dada berwarna hitam. Pinggir sirip punggung
berwarna abu-abu atau hitam.
Nila
memiliki lima sirip, yaitu satu sirip punggung (dorsal fin), sepasang
sirip dada (pectoral fin), sepasang sirip perut (venteral fin),
sepasang sirip anal (anal fin), dan satu sirip ekor (caudal fin).
Sirip punggungnya memanjang dari bagian atas tutup ingsang sampai bagian atas
sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran
kecil dan sirip anus yang hanya satu 7 buah berbentuk agak panjang. Sementara
itu, jumlah sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk bulat.
2. Habitat Ikan Nila(Oreochromis niloticus)
Ikan nila (Oreochromis
niloticus) merupakan ikan air tawar yang termasuk dalam famili Cichlidae
dan merupakan ikan asal Afrika (Boyd, 2004). Ikan ini merupakan jenis ikan yang
di introduksi dari luar negeri, ikan tersebut berasal dari Afrika bagian Timur
di sungai Nil, danau Tangayika, dan Kenya lalu dibawa ke Eropa, Amerika, Negara
Timur Tengah dan Asia. Di Indonesia benih ikan nila secara resmi didatangkan
dari Taiwan oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Ikan ini
merupakan spesies ikan yang berukuran besar antara 200 - 400 gram, sifat
omnivora sehingga bisa mengkonsumsi makanan berupa hewan dan tumbuhan (Amri dan
Khairuman, 2003).
Nila dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik pada lingkungan perairan dengan kadar Dissolved
Oxygen (DO) antara 2,0 - 2,5 mg/l. Secara umum nilai pH air pada budidaya
ikan nila antara 5 sampai 10 tetapi nilai pH optimum adalah berkisar 6 - 9.
Ikan nila umumnya hidup di perairan tawar, seperti sungai, danau, waduk, rawa,
sawah dan saluran irigasi, memiliki toleransi terhadap salinitas sehingga ikan
nila dapat hidup dan berkembang biak di perairan payau dengan salinitas 20 -
25‰ (Setyo, 2006).
METODOLOGI
1. Waktu dan Tempat
Praktikum ikthiologi ini dilakukan pada hari
Senin, tanggal 6 Nopember 2017 yang dimulai dari pukul 15.00-16.55 WIB.
Praktikum ini di adakan di laboratorium _______, Fakultas ________ Universitas _______.
2. Alat dan Bahan
Tabel 1. Daftar Alat dan Fungsinya
No.
|
Nama Alat
|
Fungsi
|
1
|
Pisau
|
Untuk memfillet
tubuh ikan
|
2
|
Tisu gulung
|
Untuk
membersihkan
|
3
|
Pensil
|
Untuk menggambar
ikan
|
4
|
Nampan
|
Untuk meletakkan
ikan yang akan diamati
|
5
|
Serbet
|
Membersihkan
sisa kotoran yang menempel pada tangan dan nampan
|
6
|
Kamera
|
Memotret hasil
praktikum
|
Tabel 2. Daftar
Tabel
No.
|
Bahan
|
Fungsi
|
1
|
Ikan Nila
|
Sebagai bahan
pengamatan
|
3. Metode Praktikum
Paktikum ini menggunakan metode pengamatan
yang berpedoman pada modul penuntun praktikum ikthiologi yang berhubungan
dengan hasil pengamatan selama praktikum berlangsung.
Adapun objek yang amati adalah untuk
mengetahui bentuk mulut dan sungut pada ikan nila (Oreochromis niloticus).
4. Langkah Kerja
Langkah kerja atau tahapan-tahapan dalam
praktikum ikthiologi adalah sebagai berikut:
a)
Menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam
praktikum.
b)
Kemudian asisten menjelaskan langkah-langkah mengamati
sampel.
c)
Mengambil ikan nila (Oreochromis
niloticus) dan meletakkannya di nampan dengan posisi kepala ikan sebelah
kiri.
d)
Menggambar ikan secara utuh pada modul yang telah
disediakan.
e)
Mencatat hasil-hasil pengamatan dalam bentuk deskripsi
maupun gambar.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1. Hasil

Gambar 2. Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
A.
Linea lateralis
pada ikan nila
a.) Susunan linea lateralis yaitu lengkap, tetapi tidak
sempurna.
b.) Bentuk merupakan garis yang melengkung.
c.) Jumlah baris ada 2 baris
B.
Perhitungan
jumlah sisik pada ikan nila
a.) Jumlah sisik di depan sirip punggung ada 6
b.) Jumlah sisik pipih ada 2
c.) Jumlah sisik disekeliling badan 28*2=56
d.) Jumlah sisik batang ekor 8*2=16
e.) Jumlah sisik pada garis rusuk ada 31
f.) Jumlah sisik di atas dan di bawah garis rusuk
Jumlah sisik di atas garis rusuk ada 17
Jumlah sisik di bawah garis rusuk ada 12
C. Ukuran –ukuran morfometrik pada ikan nila
a.)
Panjang baku (SL) : 12 cm
b.)
Panjang total
(TL) :
15 cm
c.)
Panjang kepala : 3,5
cm
d.)
Tinggi badan :
6,4 cm
e.)
Lebar mata (ED) : 1,1 cm
f.)
Panjang jari-jari
kers punggung(DL) : 3,2 cm
g.)
Panjang sirip
dada(PoL) : 5 cm
h.)
Panjang jari-jari
sirip keras dubur(AL) : 3,2 cm
i.)
Panjang sirip
perut(VL) : 3,8
cm
j.)
Lebar inter
orbital(OrW) : 2
cm
k.)
Panjang ruang
inter orbital(LorL) : 2,8 cm
l.)
Panjang
kuduk(NoL) :0,9
cm
m.) Panjang hidung(SnL) :
1,3 cm
2. Pembahasan
Ikan nila memiliki susunan linea lateralis yan lengkap,
tetapi tidak sempurna dengan bentuk garis yang melengkung ke atas dan jumlah
baris ada dua.
Jumlah
sisik yang dimiliki pada ikan nila(Oreochromis
niloticus) yang berada di depan sirip punggung ada 6, jumlah sisik pipih
ada 2, jumlah sisik disekeliling badan ada 28*2=56, jumlah sisik batang ekor
ada 8*2=16, jumlah sisik pada garis rusuk ada 31, jumlah sisik di atas garis
rusuk ada 17 dan di bawah garis rusuk ada 12.
Ikan nila (Oreochromis niloticus) memiliki panjang baku (SL) = 12 cm, panjang total (TL) = 15 cm, panjang
kepala = 3,5 cm, tinggi badan = 6,4 cm, lebar mata (ED) = 1,1 cm, panjang
jari-jari kers punggung(DL) = 3,2 cm, panjang sirip dada(PoL) = 5 cm, panjang
jari-jari sirip keras dubur(AL) = 3,2 cm, panjang sirip perut(VL) = 3,8 cm,
lebar inter orbital(OrW) = 2 cm, panjang ruang inter orbital(LorL) = 2,8 cm,
panjang kuduk(NoL) = 0,9 cm, panjang hidung(SnL) = 1,3 cm
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran
Dihahapkan
kepada para praktikan agar lebih serius dan teliti lagi dalam mengamati lenea
lateraris, perhitungan sisik dan morfometrik ikan nila (Oreochromis niloticus) yang terdapat pada ikan agar dapat
mengetahuinya dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Heti.
2013. Penambahan Senyawa Taurun Pada Pakan Alami Bagi Pertumbuhan Juvenile Ikan
Nila(Oreochromis niloticus). Skripsi.
Lampung: Universitas Lampung.